Selasa, 14 Februari 2012
Pemerintah Ingin Orang Desa Punya Mobil
Do you like this story?
Jakarta - Pemerintah berniat
melakukan 'mobilisasi desa'. Dengan mobilisasi desa tersebut, pemerintah
berharap tingkat kepemilikan kendaraan khususnya kendaraan roda empat
akan makin merata, tidak hanya menyebar di kota, melainkan juga ke
desa-desa.
Sebagai langkah awal, pemerintah saat ini sedang
serius untuk menggodok program angkutan pedesaan.
Saat ini sudah
ada 3 pabrikan mobil nasional yang menyatakan berminat untuk ikut serta
yakni PT Industri Kereta Api (Inka) dengan GEA, PT Super Gasindo Jaya
dengan Tawon dan Mahator.
"Kita ingin lakukan mobilisasi desa,"
tegas Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Industri dan
Perdagangan Edi Putra Irawady di Gedung Kementerian Keuangan, Jalan
Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (14/2/2012).
Untuk itu, paket
kebijakan pun saat ini sedang digodok bersama antara Kementerian
Keuangan dan Kementerian Perindustrian guna mendorong para produsen
mobil agar dapat menjual mobil dengan harga murah hingga penyebarannya
bisa makin meluas.
Kebijakan itu menurut Edi akan dijabarkan
dalam satu paket kerangka kebijakan nasional otomotif Indonesia. Di
paket kebijakan itu, pemerintah akan mencoba mengangkat beban fiskal dan
non fiskal yang saat ini masih menghantui para produsen mobil di
Indonesia.
"Untuk pemain lokal, kita akan usahakan berbagai
kemudahan selain uji emisi, uji tipe dan lain-lain," timpal Dirjen
Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi
Darmadi.
"Kita akan terus menjaga 'bayi' (industri mobnas) ini
agar tumbuh," janji Budi.
Dalam paket kebijakan pemerintah nanti,
Edi menjelaskan kalau pihaknya akan membantu seluruh elemen industri
otomotif yang ada dari hulu hingga ke hilir.
Dari kemudahan penyediaan bahan baku seperti baja dan karet hingga ke
penjualan dan pembiayaan yang akan mempermudah para pemain di industri
otomotif Indonesia termasuk merek mobil nasional.
Namun untuk
urusan terakhir ini, Asosiasi Industri Automotive Nusantara (Asia Nusa)
masih mengalami kendala.
Ketua Umum Asia Nusa Ibnu Susilo berkeluh kesah kalau ada diskriminasi
di pemberian kredit oleh bank. Bahkan bank BUMN sekalipun.
Jangankan
untuk kemudahan kredit kepemilikan kendaraan, pinjaman untuk menyokong
pembangunan pabrik saja dirasa sulit di dapat oleh produsen mobil
nasional.
"Masalah finansial. Kredit kepemilikan, kami belum bisa
dapat dengan mudah, saya berharap pemerintah bisa memberikan arahan,"
katanya.
"Kami rasakan di Tawon, sekarang banyak peminat, tapi
bermasalah di kredit kepemilikan. Memang ada yang mau beli cash, tapi
jumlahnya masih sedikit, sementara kalau mau kredit, kita masih
kesulitan cari bank yang mau," timpal Ketua Bidang Marketing dan
Komunikasi Asia Nusa Dewa Yuniardi.
Menanggapi hal tersebut, Edi
berjanji akan mencarikan solusi bagi industri mobil nasional. "Kita akan
cari bersama-sama solusinya," tandasnya.
Di tempat yang sama,
Dirjen Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian
Perindustrian, Budi Darmadi mengatakan kalau ada banyak tantangan yang
harus dihadapi oleh para produsen mobil nasional mulai dari persaingan
dengan merek asing hingga keterbatasan jaringan penjualan dan layanan
purna jual.
Pasokan komponen hingga selera konsumen pun harus
dijawab oleh para industriawan mobil nasional.
Karenanya,
pemerintah menurut Budi tidak akan membiarkan pasar menggerus mobil
merek lokal tersebut dan bersiap memberi sokongan seperti insentif Bea
Masuk di Tanggung Pemerintah (BMDTP), skema pembiayaan melalui kredit
murah dan Peraturan Menteri Keuangan No 176 tentang Insentif Investasi
Baru.
Pemerintah pun menurut Budi akan coba membantu dengan
melakukan pembelian pertama agar produksi mobil nasional tetap berjalan
dan jaringan purna jual tercipta di daerah.
sumber: detikoto.com
This post was written by: Franklin Manuel
Franklin Manuel is a professional blogger, web designer and front end web developer. Follow him on Twitter
0 Responses to “Pemerintah Ingin Orang Desa Punya Mobil”
Posting Komentar